Menjaga Lidah Kunci Keselamatan
Syekh Yunus Bin Ubaidillah Bertutur : "Aku mendapati diriku kuat menahan lapar berpuasa sepanjang hari di tengah panasnya kota Bashroh namun aku tak kuat menanggalkan ucapan yang tidak ada manfaatnya "
Pribahasa mengatakan lidah itu tak bertulang, memang benar anggota badan yang satu ini tergolong kecil namun demikian teramat berat menjaga dan memeliharanya sampai sampai Rosul Saw. Hanya memegang lidahnya sebagai isyarah ketika dipinta nasihat oleh seorang sahabat "anggota mana yang paling engkau takuti dariku ya Rosul? "
Al iman Hujjatul islam memberikan lima dasar alasan mengapa seseorang mesti menjaga lisanya :
Pertama lidah sebagai pemimpin anggota tubuh lainya
Dalam sebuah Atsar Abu Said Alkhudri berkata : " apabila pagi tiba seluruh anggota tubuh itu datang berunjuk kepada lisan hai lisan bersikap luruslah kamu maka kami pun akan lurus " hal demikian tentu terasa aneh dalam pikiran kita, tapi bila di teliti ternyata memang ada kaitanya, lidah sebagai penerjemah hati seseorang tidak akan mengucapkan sesuatu kecuali apa yang terdapat didalam hati sedang kita tau sejatinya hati adalah pemimpin
Kedua menjaga lidah berarti menjaga waktu
Seorang peneliti menemukan seseorang bisa menggunakan lidahnya setiap hari sampai menghasilkan dua puluh ribu kata
Ini menunjukan betapa potensi seseorang berbicara amat besar dan tentunya setiap kata yang diucapkan sudah pasti membutuhkan waktu ,dan sebagaimana kita tahu waktu adalah harta berharga bagi seorang muslim, bagi sebagian orang berbicara itu adalah sebuah kenikmatan tersendiri terlebih itu bersama sahabat atau keluarga dekat ibarat permainan kadang seseorang tenggelam dalam obrolan santai sampai lupa waktu , berjam jam sampai larut malam yang bila ditimbang manfaat dan madaratnya bisa tak sebanding.
Ketiga menjaga lidah berarti menjaga amal ibadah
Setiap amal kita besar maupun kecil belum lah benar benar aman meski telah selesai dilaksanakan selama ia masih hidup banyak kemungkinan sesuatu yang bisa membocorkan pahala amal tersebut , bila keburukan yang diikuti dengan kebaikan maka kebaikan bisa menghapus keburukan tersebut pun demikian suatu kebaikan yang di ikuti keburukan juga bisa menghapus nilai kebaikan tersebut
Dan yang paling mungkin menyumbang keburukan tersebut tak lain adalah lidah
Seperti halnya perbuatan ghibah atau menggosip keburukan oranglain, mengenai ghibah ini Abdulloh bin Mubarrok berkata andai saya mau menggosip maka yang akan saya gosipkan tak lain adalah ibu kandubg saya karna ia lah yang berhak mendapatkan pahala amal saya
Suatu pagi seorang ulama besar Hatim Al Ashom bangun dengan melewatkan Sholat tengah malam lalu ia mendapati isterinya menggosiokanya maka ia menanggapi " banyak orang yamg Sholat tadi malam dan paginya menyerahkan pahala kepadaku" Hassan albashri suatu ketika di beri tahu bahwa seseorang telah menceritakan keburukanya maja sontak ia mengambil Sekarung kurma dan memberikanya kepada si pulan tersebut seraya berkata " aku dengar ngkau telah menyerahkan kebaikan mu padaku maka terimalah ini sebagai balasan dariku"
Keempat Menjaga lisan dapat menjaga anggahota badan lainya
Seorang ulama berkata jagalah lisanmu karena ada kata yang bisa membuat gigimu pecah
Memang demikian orang yang tidak bisa menjaga ucapanya rentan menyakiti perasaan orang lain dengan ucapanya hingga orang tersebut membalasnya dengan perlakuan kasar
Terlebih dewasa ini di zaman serba canggih setiap orang dengan mudah dapat melontarkan ucapanya kepada halayak banyak atau kepada indipidu kapan dan dimanapun baik langsung dengan ucapan maupun tulisan tak jarang seorang yang aktifitasnya hanya dirumah saja tiba tiba di keesokanya dijemput petugas berwajib karena ulah ucapanya didunia maya...
Kelima menjaga dari api neraka
Suatu ketika Risul Saw. Dikala Isro Miraj beliau menengok neraka dan mendapati banyak penghuninya yang disiksa dengan memakan daging busuk manusia setelah beliau bertanya tentang hal sebabnya malaikat menjawabnya bahwa mereka adalah ahli Gibah di dunia
Akibat buruk tersebut baru dari satu perbuatan dosa yaitu gibah belum yang lainya yang masih banyak yanng sebabnya tak lain yaitu karena tidak menjaga lidah seperti halnya Namiimah (mengadu domba) Kidzbu (berbohong) dan lainya..
Maka jelas lah apa yang disampaikan Rosul "Diam itu Emas"...
Komentar
Posting Komentar