Antara Sikaya Yang Syukur dan SiFaqir Ya sobar

Mana yang lebih utama antara Sikaya yang bersyukur ? Atau siFaqir yang bersabar ?

Tak perlu lah ada pertanyaan "anda memilih yang mana ?"

Dan ternyata pendapat yang Mutamad dari keduanya sesuai harapan anda  yang tak lain ialah unggulnya siKaya  Yang bersyukur hore.. ..

Logikanya memang demikian, kadang untuk menjadi kaya seseorang mesti berupaya habis-habisan lain halnya untuk menjadi faqir secara teori anda tinggal diam dan  menunggu perlahan bisa saja menjadi miskin, jadi letak keunggulanya disini adalah karena yang satu ada upaya dan yang lain tidak, namul hal demikian nampaknya tidak jadi acuan para ulama karena melihat hakikatnya kekayaan adalah anugrah sebagaimana kefakiran adalah ujian, dan juga pada faktanya kadang sebaliknya banyak manusia yang terlahir kaya atau dimudahkan usaha menjadi manusia yang kaya padahal ia tidah berusah payah , lalu disisi lain ada yang berusaha susah payah namun tak juga menjadi kaya

Keunggulan utama si kaya adalah banyaknya kesempatan beramal dan ragam kebaikan yang ditunjang oleh keberadaan harta seperti halnya zakat shodaqoh haji Dsb..

Namun demikian dipihak siFaqir juga tak kurang keutamaan yang bisa diraih sehingga sebagian ulama seperti Saikh Bulqini mengunggulkanya dibanding sikaya yang syukur 

Selain karena fahala sabarnya yang besar juga karena keringanan mereka masuk surga dibanding sikaya yang dapat dipastikan akan menjalani hisaban yang lama , menurut Para Ulama Harta itu haramnya akan jadi Siksa Halanya Jadi Hisaban, sebaliknya 

Dikatakan menurut beberapa riwayat orang -orang fakir memasuki surga  mendahului orang kaya sekitar setengah hari akhirat..

Jadi memang diantara keduanya ada keunggulan masing masing 

Sedang menurut saya peribadi kita mesti berupaya meraih sesuatu yang afdlol diantara dua perkara lalu setelah berupaya bila hasilnya tidak sesuai harapan maka yakinilah meski bukan yang Afdlol tapi setidaknya itu yang lebih Ashlah (Maslahat)