Bangkit dari keterpurukan dan kemalasan

Adakalanya atau seringkali manusia merasa bosan saat menjalankan tugas ibadah atau mulai berani melakukan apa yang dilarang oleh Alloh SWT disebabkan satu dua hal yang pasti nafsu manusia memang cenderung untuk berat atau menolak digunakan pada kebaikan 
Ala Alim Albhabib Abdulloh Bin AL Haddad berpesan dalam Risalah karanganya Almuawwanah bahwa untuk supaya bangkit dari Shifat malas dalam beramal perlu adanya ikhtiyar agar suparaya tidak larut dalam kondisi tersebut,diantara upaya membangkitkan semangat amal ada 4 langkah yang baik di lakukan 
1. Muroqqobah 
Saat seseorang mulai merasa lelah bosan dan berat melaksanakan amal kebaikan maka hendaklah ia menguatkan sikap muroqqobah yaitu hatinya merasa tidak sendiri selamanya merasa di lihat didengar dan diketahui oleh yang maha melihat mendengar dan mengetahui hingga ia merasa malu untuk bersikap enggan melakukan hal baik dan begitu pula merasa takut ketika hendak melakukan keburukan untuk supaya mempunyai jiwa tersebut maka hendaklah ia memmperkuat ketaqinan akan ke sempurnakan Shifat Shifat Alloh SWT 
Bila pada realitanya ia bisa merasakan di lihat oleh Alloh namun dalam keadaan tertentu semisal saat hendak berbuat buruk maka orang tersebut telah memiliki sebagian dari Shifat Muroqqobah .
2. Merasakan kehadiran Malaikat 
Bila pada kenyataanya sulit untuk merasakan kehadiran Alloh untuk membangkitkan diri maka langkah kedua adalah mengingat dan merasakan kehadiran malaikat di sekeliling nya, dimana mereka adalah makhluk Alloh SWT yang ditugaskan untuk mencatat setiap gerak gerik dan segala aktivitasnya baik maupun buruk semua akan terdokumentasikan dengan rapih hingga sepantasnya ia merasa segan untuk menjadi kan mereka sibuk mencatat keburukan dan kedua Susan dirinya 

3. Mengingat kematian 
Apabila setelah mengingat kedua hal diatas masih juga tidak menghasilkan semangat karena dibutuhkan kuatnya keimanan atas Yang ghaib maka langkah selanjutnya adalah dengan mengingat sesuatu yang nampak jelas dan tidak memerlukan dalil apapun atas kepastian akan terjadinya yaitu Ajal, ya dengan mengingat akan datangnya kematian yang tidak diketahui kapan waktunya seseorang bisa terdorong untuk giat beramal demi menyiapkan bekal di akherat kelak lebih dari itu ia akan bersungguh sungguh dalam melaksanakan kebaikan karena di takutkan itulah amal terakhir yang bisa ia perbuat hingga menjadikan kualitas dan bobot kebaikannya benar' maksimal hal demikian sesuai dengan apa yang disampaikan para ualma bahwa amal kebaikan yang disertai ingat kematian nilainyaamat berbobot ibarat memukul menggunakan palu 
4. Mengingat pahala dan siksa 
Langkah selanjutnya saat ia tetap sulit untuk berubah maka cobalah untuk mendorong dirinya dengan mengingat ngingat balasan di akhirat kelak atas semua perbuatan di dunia, amal kebaikn akan dibalas pahala yang berlipat sebaliknya amal buruk akan di balas siksa, hal tersebut diharapkan bisa mendorong dirinya untuk berubah dan giat beramal mengingat diantara upaya menaklukan nafsu manusia adalah dengan mengiminginya jengan janji atau menakutinya dengan ancaman sebagaimana tabiat nafsu yang ibarat hewan peliharaan, untuk supaya bisa patuh pemiliknya akan memukulnya atau menunjukan makananya..
Dengan mengingat salah satu dari empat hal diatas bila Alloh kehendaki maka setiap orang pasti bisa bangkit namun sebaliknya bila Alloh tidak mengidzinkan walau bagaimana pun bentuk ikhtiyar yang dilakukan tidak akan menghasilkan apapun, maka hal terpenting tentunya adalah selalu memohon kepadanya yang maha pemilik hidayah agar memberikan hidayah dan taufiknya dan juga merendahkan diri dihadapanya memohon pertolongannya selalu 
...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Teks pidato Anak-anak " menjadi Generasi Qurani''

Contoh Teks Pidato Anak anak "Generasi Islami"

Contoh Teks Pidato anak -anak " Giat Menuntut Ilmu "