Meringankan Beban
Sabar dalam menghadapi musibah adalah sabar yang paling utama dibanding dua bentuk sabar lainya yaitu sabar dalam melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan, hal demikian dapat dipahami karena sejatinya manusia akan membenci setiap apa yang menjadi penyebab rasa sakit pahit dan bersedih sehingga ia akan berusaha menjauhi dan menghindarinya
Namun demikian mengharapkan hidup terbebas dari ujian didunia ini adalah merupakan hayalan semata karena semestinya dunia ini adalah tempat ujian seperti Ditegaskan Alloh SWT.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَياةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ (2)
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.(QS.Al-Mulku 02)
Lebih dari itu kita sebagai hambanya hanya bisa berusaha dan bersabar dalam menghadapi setiap ujian sehingga dengannya musibah yang sepahit apapun akan mampu dihadapu dan juga akan menjadi kebaikan di dunia maupun di akhirat
Diantara banyaknya alasan yang mendorong seseorang untuk bersabar dalam menghadapi musibah adalah :
1. Menimbang antara sabar dan tak sabar
Disaat kita ditimpa musibah Yang terasa pahit dan berat maka alangkah baiknya kita merenung sejenak, bahwa bagaimanapun sikap kita apakah kita mau bersabar atau tidak bersabar ternyata semua yang terjadi menimpa kepada kita adalah suatu kepastian Yang telah Alloh tetapkan walau bagaimanapun semuanya akan terjadi sesuai dengan qodlo qodar Ilahi dan tak dapat di hindari, memang benar dengan bersabar kita tidak bisa merubah suatu ketetapan yang terjadi namun begitu pun sebaliknya dengan kita tidak sabar, marah atau mengeluh sama sekali tidak akan merubah keadaan, tinggal l kita Menimbang manakah yang lebih untung antara bersikap sabar dan tidaknya.
2. kasih sayang Alloh
Diantara Shifat dan Asma Alloh yang mesti kita yakini adalah bahwa Alloh itu maha kaya atau Al Ghoniyyu, Alloh maha kaya karena tidak membutuhkan apapun dan siapapun dan segala makhluk yang ada adalah miliknya , ia maha kaya atas apa pun termasuk apa yang kita butuhkan apa yang kita mau dan perlukan Alloh maha memiliki semuanya, namun pertanyaan nya kenapa pada kenyataanya tidak semua yang kita butuhkan dan perlukan ia berikan dan tidak semua yang kita takutkan ia hindarkan padahal kita sebagai hambanya beriman kepadanya dan beribadah seadanya untuknya, nah dalam hal ini perlulah kita merenung sejenak, sekali lagi kita Yakin Alloh maha kaya dan dengan kekayaanya ia berikan rezeki, keluasan dan pertolongan bahkan pada makhluk yang dibanggap najis sekalipaun atau bahkan kepada mereka yang tidak beriman kepadanya, cobalah berpikir apakah kita sama sekali tidak layak dan tidak pantas mendapatkan kesenangan dunia dibandingkan dengan makhluk najis tadi atau dibanding mereka yang mengkufurinya ? Sungguh tidak tentunya, maka marilah kita coba melihat dari sisi yang berbeda kita ambil misal, ada sepasang orang tua kaya yang mempunyai anak yang amat disayangi mereka disaat anak tersebut menginjak remaja orang tuanya berinisiatif memasukannya ke sebuah lembaga pendidikan dimana disana sianak didik dengan pengajaran yang keras, guru yang tegas dan tata tertib pelaturan yang membatasinya untuk berbuat semaunya, nah dalam pandangan sianak hal tersebut bisa jadi adalah sebuah ketidak adilan karena disisi lain ia mengetahui dan melihat bahwa orang tuanya begitu baik dan dermawan kepada orang lain yang bukan siapa-siapa, sedangkan kita tahu dengan haqqul yaqin bahwa bahwa orang tuanya amat merisaukanya, jangankan mengetahui anaknya dalam bahaya, mereka akan merasa khawatir apabila ada nyamuk sekalipun akan mengganggunya
Dikemudian hari setelah dewasa sianak akan tersadarkan bahwa apa yang ditampilkan orang tuanya tak lain adalah kasih sayang sepenuhnya.
Demikian pula bila kita mau sedikit bepikir bisa jadi kita tersadar akan kasih sayang dzat yang maha kasih sayang melebihi kasih seorang ibu untuk anaknya...
3. Semua kan berlalu
Setiap cobaan baik yang terasa ringan maupun berat dan pahit di dunia ini pantas untuk disabari karena semuanya tidak berlangsung selamanya, semuanya akan berakhir rasa sakit ada akhirnya, kekurangan kebutuhan dan yang lainya pasti suatu saat cepat atau lambat akan lewat, andaipun ada orang yang dikata selama hidup terus diuji bahkan sampai ujung hayatnya maka sesungguhnya kematian itulah akhir dari penderitaannya didunia namun demikian bila dibandingkan antara keadaan senang dan sebaliknya tentu semua mengakui lebih banyak nikmat yang dirasa ketimbang ujian
Lain halnya dengan keadaan di hari qiyamah bagi mereka yang berada dalam kerugian celaka di kehinaan siksa neraka, betapa berat dan pedih siksa yang mereka alami sungguh tak layak untuk bisa bersabar karena disana semua kepedihan dan kegetiran benar benar tidak bertepi dan tiada akhir untuk dinanti
4. Lebih banyak yang di hindarkan
Sungguh setiap kali kita mendapat ujian semisal sakit maka bila kita memahami ternyata apa yang kita alami adalalah hal yang paling ringan dan sesuai dengan kemampuan karena dalam setiap keadaan banyak kemungkinan yang bisa terjadi menimpa kita yang bahkan lebih besar lebih menyakitkan dan alebih berbahaya ketimbang apa yang sedang dirasa Tapi Alloh dengan kasih sayangnya memilih apa yang paling pantas untuk kita dan menjaga dari banyak hal buruk yang bisa saja menimpa
Demikianlah empat hal diantara banyak alasan lainya yang bisa jadi alternatif mendorong kita untuk kuat Daan bersabar daalam menghadapi ujian didunia
Komentar
Posting Komentar